Fahri Hamzah: KPK Kayak Film Hollywood Saja...

Poker Online INDONESIA | Domino Online Indonesia | Sakong Online INDONESIA

GAMPANGQQ - Wakil Ketua Dewan Perwakiran Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menilai kasus  korupsi KTP elektronik atau e-KTP merupakan pertaruhan besar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurutnya, ada konsekuensi besar bila lembaga anti rasuah itu gagal membuktikan adanya kerugian negara dalam kasus tersebut.

"Kalau tidak terbukti, menurut saya, KPK sudah menjadi mesin futnah yang besar bagi DPR dan bangsa indonesia,"ujarnya di Gedung DPR, Jakarta , Rabu(22/11/2017)

BACA ARTIKEL INI JUGA : Airlangga Sangat Siap jika Ditunjuk sebagai Ketum Golkar Gantikan Novanto

Fahri menantang KPK membuktikan ada kerugian negara Rp 2,3 triliun dari proyek e-KTP. Padahal, tutur dia, audit BPK dan BPKP tidak menunjukkan hal tersebut

POKER ONLINE INDONESIA - Menurut Fahri, angka kerugian yang selalu di sampaikan oleh KPK terkait proyek e-KTP pada 2010 merupakan tudingan yang mengarahkan ke gedung dewan senyan.

Sumbernya, ucap dia, berasal dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, atas hal itu, Fahri melihat ada pola-pola yang di mainkan oleh KPK dan Nazaruddin untuk menyasar parlemen.

"Dia (Nazaruddin) sendiri tidak jadi apa-apa (dalam kasus e-KTP). tidak pernah di periksa menjadi tersangka. orang-orang yang di ketahui tidak dijadikan tersangka, tidak pernah di proses," kata Fahri

"KPK ini kaya film Hollywood, kita tahu ini fiksi tetapi yang ditangkapnya beda-beda jadi kelihatan menarik,"ucap dia

GAMES POKER INDONESIA - Sebelumnya, KPK melakukan penahanan terhadap Setya Novanto yang pernah menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar.

Novanto ditetapkan sebagai tersangka setelah di duga ikut merugika negara sebesar Rp 2,3 triliun dalam proyek e-KTP.

Menurut KPK, Novanto berperan dalam pemberian suap terkait penganggaran proyek e-KTP di DPR untuk tahun anggaran 2011-2013.

GAMPANGMENANGQQ - Selain itu, Novanto juga berperan dalam mengarahkan dan memenangkan Konsorsium PNRI menjadi pelaksana Proyek pengadaan e-KTP.

Setya Novanto diduga mengatur agar anggaran proyek e-KTP senilai Rp 5,9 trilium di setujui anggota DPR.

Selain itu, ia juga mengondisikan pemenang lelang dalam proyek e-KTP sewaktu menjabat Ketua Fraksi Golkor di DPR.